Notification

×

Iklan

Iklan

Lagi dan Lagi, PNS KUA Situbondo Sudah Ditahan, Kini Dilaporkan Lagi Terkait Kasus Penipuan Haji Rp650 Juta

Selasa, 04 November 2025 | 20:27 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-04T13:30:35Z


Situbondo, Pemangkarnews.com ~ Kasus dugaan penipuan berkedok percepatan pemberangkatan haji kembali menyeret nama oknum PNS Kantor Urusan Agama (KUA) berinisial MH (54). Meski sudah ditahan Polres Situbondo sejak bulan lalu atas kasus serupa, hari ini seorang warga kembali melapor dan mengaku menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp 650 juta.


Korban bernama Holila bersama suaminya, warga Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, mendatangi Mapolres Situbondo untuk melaporkan MH. 

Holila mengaku ditipu sejak tahun 2022 hingga 2024 dengan modus percepatan keberangkatan haji plus.


Berdasarkan keterangan Holila, MH menawarkan jasa percepatan keberangkatan haji dengan dalih memiliki akses khusus ke Kementerian Agama di Surabaya.


Pertemuan awal terjadi di salah satu warung makan di depan KUA Situbondo pada sekitar tahun 2022. Saat itu, Bersama orang tuanya Holila bertemu dengan MH untuk pendaftaran keberangakatan ibadah haji , kemudian MH meminta Rp 50 juta dengan untuk setoran ke bank yang ditunjuk.


Setelah keluar dari Bank, MH kembali meminta Rp 50 juta lagi. Namun, pada kuitansi pembayaran malah tertulis sebagai pinjaman, bukan setoran haji yang katanya akan disetorkan kepada orang surabaya agar dipercepat menajdi 8 tahun.


“Karena beliau PNS KUA, saya percaya. Semua untuk proses percepatan agar saya dan suami bisa berangkat haji,” ujar Halimah.


" Sekitar tahun 2023 ,waktu itu karena awalnya bersama oleh orang tua,dan semenjak orang tua saya meninggal, akhirnya kita menghubungi  MH untuk tindak lanjut perihal keberangkatan haji itu, semenjak itu sekitar tahun 2004 MH mulai meminta puluhan juta dengan alasan ada pertemuan di Jakarta , Harus ngurus ini dan itu ,bayar orang Surabaya dan setiap telfon bahkan hanya berselang hari meminta transfer ke kita, Ada Rp20juta,Rp15juta dan banyak yang lain sesuai dengan bukti bukti yang kita bawa, Ya namanya pengen cepet selesai bagaimanapun caranya kita transfer berharap agar cepat selesai prosesnya" Jelasnya 


Tidak hanya itu, MH juga sempat datang ke rumah Holila bersama seorang rekannya yang mengaku sebagai atasannya di KUA. Mereka meminta uang Rp 5 juta alasan karena untuk atasannya itu. Keesokan harinya MH kembali menghubungi korban dan menyebut uang tersebut kurang, sehingga Holila mentransfer Rp 5 juta lagi.


Tahap berikutnya, korban terus menyetor uang puluhan juta rupiah mulai sekitar bulan Juli 2024 sampai terakhir tahun 2025 hingga total kerugian mencapai Rp 650 juta. Namun janji keberangkatan tak kunjung terbukti.


Sebelumnya karena tidak ada kabar dari MH, Holila bersama suami beberapa kali mendatangi MH ke kantor KUA namun yang besangkutan sudah pindah ,tidak sampai disitu Holila juga mendatangi kantor pindahnya MH namun tidak bertemu ,bahkan menurutnya sebelum MH ada kejadian ditahan masih sempat menelfon Holila meminta transfer satu juta rupiah,namun tidak di respon. Kemudian juga mendatangi rumah MH namun nihil,dan terdengar kabar sudah ditahan dengan kasus yang sama.



Dalam pelaporannya, Halimah dengan membawa bukti kwitansi dan bukti transfer didampingi Wakil Ketua Umum Garda Sakera, Erfan Efendi.

“Kami dampingi korban agar kasus ini dibuka setransparan mungkin. Ini penipuan yang menyangkut ibadah suci haji, sangat meresahkan masyarakat, Bukti bukti sudah diserahkan kepada penyidik ,proses ini akan kita kawal agar kepastian hukum kepada masyarakat terjamin” tegas Erfan.


Erfan juga menyebutkan tidak menutup kemungkinan korban lain akan bermunculan, bahkan adik Holila juga terkena kasus dengan orang yang sama ini dan akan melaporkan dihari berikutnya.


Holila berharap proses hukum ini berjalan dengan tegak lurus ,dan seluruhnya diserahkan kepada proses hukum yang berjalan, dirinya sebenarnya berharap kerugian keuangannya kembali namun jika tidak bisa biarlah hukum yang berbicara semoga digantikan dengan rejeki yang lain yang lebih besar.


Dirinya juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Garda Sakera khususnya Wakil ketua umum ,Erfan Efendi yang telah mengawal membantu dalam proses persoalan ini.


Red_182

×
Berita Terbaru Update