Pemangkarnews.com | Situbondo – Proyek Peningkatan Sistem Peningkatan Air Minum/ SPAM SP Sumur Bor Kraman yang berlokasi di Desa Mlandingan Wetan, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2024 dengan nilai mencapai Rp 1.693.226.000, kini menjadi sorotan tajam warga. Pasalnya, sudah bebulan bulan ini hasil proyek tersebut belum juga bisa dinikmati masyarakat, khususnya dalam bentuk aliran air bersih.
Berdasarkan papan informasi proyek tahun lalu di lokasi, kegiatan ini berada di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Permukiman Bidang Cipta Karya Kabupaten Situbondo, dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender. Adapun CV Mitraco tercatat sebagai kontraktor pelaksana, dengan CV Prisma Design Konsultan sebagai konsultan pengawas.
Namun sangat disayangkan, meskipun proyek ini tercatat sebagai kegiatan Tahun 2024, hingga memasuki akhir tahun 2025 ini air bersih dari sumur bor tersebut belum juga mengalir ke rumah warga.
“ Sekitar 3 bulanan Sampai sekarang airnya tidak pernah mengalir ke rumah kami. Padahal ini katanya proyek air bersih untuk masyarakat,” ujar R salah satu warga sekitar lokasi dengan nada kecewa. 22/12/2025
Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa proyek tersebut gagal fungsi.
Warga pun mempertanyakan kejelasan hasil penggunaan anggaran negara yang nilainya hampir Rp 1,6 miliar tersebut.
“Kalau memang gagal, seharusnya ada penjelasan resmi. Ini sudah tahun 2025 padahal Ini uang rakyat, bukan anggaran kecil, Gak keluar air berbulan bilan padahal sangat dibutuhkan warga ” tambah warga lainnya.
Dalam papan proyek juga tertulis bahwa pekerjaan ini didampingi oleh Tim Pendampingan Hukum, Pengawasan dan Pengamanan Proyek Strategis dari Kejaksaan Negeri Situbondo. Namun fakta di lapangan justru memperlihatkan bahwa sudah beberapa bulan ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kondisi ini memunculkan sejumlah pertanyaan serius di tengah publik:
Apakah pengeboran sumur mengalami kegagalan teknis?
Apakah jaringan pipa distribusinya belum tersambung secara maksimal?
Ataukah terdapat persoalan lain yang belum dibuka ke publik?
Sementara itu Kasi Dinas PUPR Kabupaten Situbondo, Andre saat dikonfirmasi melalui sambungan whatsappnya menyampaikan akan melakukan kroscek ke lokasi.
" Siap kita akan kroscek ke lokasi dulu ,bamun informasi dari pihak Hippa desa menyampaikan beberapa bulan ini tidak mengalir air dikarenakan ada pipa yang bocor jadi kita cek dilapangan dan akan kita bantu perbaikannya karena sudah serah terima pengelolaannya ke Hippa Desa ". Jelasnya
Warga berharap segera menikmati air bersih tersebut dan jika ada kemungkinan pelanggaran warga berharap agar Inspektorat Daerah, APIP, serta aparat penegak hukum segera turun langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh, agar tidak ada dugaan pembiaran terhadap proyek yang berpotensi merugikan keuangan negara.
( Red )

