Situbondo,Pemangkarnews.com – Puluhan rumah di Dusun Jetis, Besuki, Situbondo, terancam rusak parah akibat proyek pembangunan Jalan Tol Prosiwangi yang memicu retakan di dinding dan struktur pondasi. Warga setempat yang mengadukan kejadian ini kepada Garda Sakera, Kamis (22/5), menggelar pertemuan terbuka dengan manajemen PT Waskita Karya selaku kontraktor utama, menuntut kejelasan tanggung jawab dan ganti rugi yang adil.
Di lokasi rumah salah satu warga, retakan lebar hingga 1-2 cm di dinding bata, serta retak vertikal yang menganga hingga kedalaman pondasi rumah, menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan bangunan.
Dalam pertemuan di kantor desa Jetis, Besuki, Situbondo, perwakilan PT Waskita mengakui telah melakukan survei ke lokasi rumah warga yang terdampak, namun sayangnya tidak ada perwakilan dari warga dan pihak desa yang dilibatkan dalam proses tersebut.
Bang Ipoel Sakera dalam pertemuan tersebut menyatakan, "Karena data yang dimiliki PT Waskita belum lengkap dan tidak ada pihak dari warga desa Jetis dan pihak desa yang terlibat, maka kami akan melakukan pendataan ulang terhadap warga yang rumahnya terdampak. Data tersebut nantinya akan dikoordinasikan langsung oleh koordinator warga untuk disampaikan kepada PT Waskita dalam pertemuan berikutnya."
Lebih lanjut, Bang Ipoel Sakera menambahkan, "Untuk warga yang terdampak, jangan khawatir. Garda Sakera akan terus mengawal dan membantu hingga akhir, sehingga hak-hak warga dapat dipenuhi. Kami berharap semua pihak yang terlibat dalam proyek ini dapat bekerja sama untuk mencapai solusi yang terbaik bagi semua pihak."
Perwakilan PT Waskita juga telah mengagendakan perbaikan salah satu rumah warga terdampak, yaitu rumah Pak Suntono, dengan menandatangani surat pernyataan dan kesepakatan yang akan dilaksanakan hari ini. Untuk rumah warga lainnya, setelah dilakukan pendataan ulang oleh perwakilan warga, data tersebut akan disampaikan kepada PT Waskita untuk diproses lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Desa Jetis,Fadlan menyampaikan, "Alhamdulillah, kami sangat senang karena masyarakat dapat dipertemukan langsung dengan PT Waskita untuk membahas permasalahan ini. Kami juga berterima kasih kepada Bang Ipoel yang telah membantu menyelesaikan masalah ini dan menemukan solusi yang terbaik. Kami berharap PT yang beroperasi di desa kami dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya". Pungkasnya
Dengan kehadiran Garda Sakera, warga berharap dapat memperoleh solusi yang adil dan tepat untuk masalah yang mereka hadapi, serta dapat memastikan bahwa hak-hak mereka sebagai warga negara dapat dipenuhi. Mereka juga berharap bahwa PT Waskita sebagai kontraktor utama dapat bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang terjadi dan melakukan perbaikan yang memadai untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga.
Red
( Iwan Grunge )